Profil

Kamis, 28 Agustus 2014

Transjakarta Meledak, Bang Ahok Ngomel-Ngomel

Transjakarta Meledak, Bang Ahok Ngomel-Ngomel  
Bus Transjakarta yang meledak di Jalan Sisingamangaraja (Okezone)  
JAKARTA – Bus Transjakarta kembali terbakar. Kali ini kejadian itu menimpa Bus Transjakarta bernomor polisi B 7370 IV jurusan Blok M-Kota hingga hangus tak tersisa pada sekira pukul 07.35 WIB di depan Masjid Agung Universitas Al Azhar.

Mendengar informasi tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram. Ia menilai peristiwa ini terjadi karena kesalahan Dinas Perhubungan DKI yang mendatangkan bus-bus berkualitas buruk pada 2013.

"Saya tidak menghina produk tertentu, tapi kalau pengadaan barang tidak boleh sembarangan. Karena China punya beberapa kualitas yang beda-beda, harusnya dicek dan diuji lagi," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Ahok mengaku geram dengan kejadian ini dan sudah memerintahkan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta untuk mengecek dan menyelidiki meledaknya bus tersebut.

"Cek ulang, layak enggak mereka untuk jalan. Masak pengadaan baru satu tahun sudah ada yang rusak, ada yang mogok, ada yang terbelah, sekarang malah meledak," kata Ahok dengan nada tinggi.

Kendati demikian, Ahok menjelaskan segera menyelesaikan masalah yang sering terjadi pada Bus Transjakarta dan telah meminta pihak terkait untuk melakukan pengecekan ke semua armada.

"Kejadian ini tentu membahayakan masyarakat. Saya suruh cek semua Bus Transjakarta. Kalau yang tidak layak enggak boleh jalan,” pungkas Ahok

Rabu, 28 Mei 2014

Ini Penyebab Ahok Kerap Sewot ke Proyek Monorel

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Dok. Okezone) 
  Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Dok. Okezone) 

  JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan bahwa proyek monorel sudah masuk dalam pola transportasi makro DKI. Karenanya, Ahok mengaku pihaknya terus berusaha untuk bisa terpenuhi.

"Jadi Jakarta ini ibaratnya sudah kepepet seperti ini kan transportasi massal apapun kita mau. Asal bisa masuk akal," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (26/5/2014)

Namun, apa yang terjadi saat ini, Ahok menilai PT Jakarta Monorel selaku pelaksana proyek, membuatnya ragu apakah proyek tersebut dapat berjalan atau tidak.

"Yang bikin kita ragu-ragu, Jakarta Monorel ini kan satu itu. Ketika zamannya Pak Fauzi Bowo saja, zamannya Bang Yos, itu sampai Pak Wapres waktu itu Pak Jusuf Kalla sudah memerintahkan kepada Ibu Sri Mulyani, pemerintah pusat memberikan jaminan dari seat, jadi kalau kurang penumpang dari sekian akan dibayar nih, sampai menteri keuangan bikin surat lho. Itu pun tidak ada bank yang mau membiayai," terangnya.

Karenanya, mantan Bupati Belitung Timur itu menerka ada kesalahan terjadinya missing link dalam kajian transportasi makro yang dilakukan PT JM. Dimana pada saat "oper" moda transportasi, semua itu total gratis, tak perlu bayar. Seperti misalnya, dari bus TJ ke monorel.

Pemprov berpikir ulang untuk terus melanjutkan proyek monorel atau tidak. Karena itu, pihaknya menawarkan perjanjian yang isinya akan mengambil seluruh aset jika proyek itu kembali mangkrak.

"Eh sekarang dari hitung-hitungannya beda lagi, dia ngajukan properti yang dulu sudah ada 200.000 m2 mau disewain di tengah-tengah. Tengah-tengah kan kita bicara lagi nih, kamu nyewain ke siapa?" ucapnya.

Penjelasan PT JM yang menyatakan bahwa pemasukan Jakarta melalui properti yang ada itulah membuat Ahok geram. Lantaran dalam berbagai kesempatan, kata Ahok, PT JM mengatakan bahwa macetnya Jakarta membutuhkan monorel, namun ditolak oleh Pemprov DKI.

"Siapa yang nolak? Kita mau, masalahnya sekarang saya tanya, Anda mampu enggak membangun? Dia bilang mampu asal dikasih 80 persen income dari properti, eh nanti dulu, kalau income properti, properti dimana? Anda butuh depo sekian banyak, minta di jalur hijau pula, Tomang, Tanah Abang, ada enggak? Anda minta saya 200.000 m2 di tengah, kalau saya tandatangan kan mesti saya sediakan. Terus dia kurangin penumpang dari 300.000, dia bilang 80 persen pemasukan dari Jakarta Monorel itu dari properti, kita tanya balik, ini bisnis properti atau bisnis monorel?" kata Ahok.

"Ini makanya kalau nanti debat sama dia, kita upload ke Youtube saja biar orang tonton gitu," tantangnya.

Dianiaya dan Dilecehkan, Siswa MTs Ini Nekat Bunuh Diri

Ilustrasi Ilustrasi PURWAKARTA - Seorang murid laki-laki, Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Purwakarta, Jawa Barat, trauma dan tidak mau sekolah. Bahkan, sang anak sempat mau bunuh diri terjun ke sumur. Hal ini dilakukan, AZM lantaran sering dianiaya dan dilecehkan dengan dibuka pakaianya di dalam kelas oleh enam murid laki-laki lain teman sekelasnya.

Sudah tiga pekan ini AZM, siswa kelas satu MTs di Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat, tidak mau sekolah. Warga Kampung Cileutik, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered tersebut sangat ketakutan.

Setiap harinya, bocah berusia 13 tahun ini hanya mengurung diri di kamar. Dia selalu gelisah, bahkan sering menjerit dan berteriak-teriak karena takut oleh teman sekolahnya.

Orangtuanya pun sempat panik, karena anak bungsu dari tiga bersaudara ini sempat mau bunuh diri dengan terjun ke sumur di belakang rumahnya. Namun, keburu ketahuan orangtuanya.

Sang ibu P pun sempat membawanya ke orang pintar, Puskesmas dan Psikiater.  Hasil diagnosa sementara dari Puskesmas Plered, AZM menderita depresi pasca trauma.

Menurut P, anaknya trauma karena diduga mengalami pelecehan seksual oleh enam teman lelaki sekelasnya. “Pakaian anak saya dibuka hingga nyaris telanjang di dalam kelas. Selain itu, anak saya juga sering disiksa oleh teman sekelasnya jika tidak mau membantu menulis catatan pelajaran dan memberi jajan,”  jelas P kepada wartawan, Sabtu (24/5/2014).

Ibu korban pun, meminta kepada para orangtua pelaku bertanggung jawab dengan kondisi AZM. Dia juga berharap pihak sekolah memberi sangsi terhadap para pelaku. Namun, hingga kini pihak sekolah belum melakukan mediasi pertemuan antara orangtua AZM dengan orangtua diduga para pelaku.

Sementara itu, pihak sekolah MTs membenarkan kejadian itu. Pristiwa memilukan ini terjadi saat ganti pelajaran dari guru yang satu ke guru laininya. “Mereka tidak melakukan pelecehan. Hanya kenakalan remaja. Kami juga sudah memberikan bantuan kepada korban,” ungkap guru bagian kesiswaan, Indra.

Sedangkan, orangtua AZM, dengan ramainya pemberitaan kasus sodomi di media massa, mereka sempat khawatir anaknya menjadi korbannya. Untuk itu, mereka berharap agar pihak sekolah segera menuntaskan kasus ini, agar anaknya bisa kembali sekolah.

Jakarta Diguyur Hujan Seharian di Akhir Pekan

TEMPO.COJakarta - Hujan sepanjang hari diperkirakan akan mewarnai aktivitas warga di Jakarta dan sekitarnya, Sabtu, 22 Maret 2014. Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang dilansir Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika, hujan secara merata diperkirakan akan terjadi sejak siang hari.
Pada pagi hari, BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas ringan akan terjadi secara merata hampir di seluruh wilayah. Hanya kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Bogor yang berada dalam kondisi cerah berawan.
Memasukki siang dan sore hari, peningkatan intensitas hujan terjadi di hampir seluruh wilayah. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan mengguyur kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Sedangkan wilayah lainnya dipekirakan akan dilanda hujan ringan.
Malam harinya, terjadi penurunan intensitas hujan meski masih akan tetap dilanda hujan secara merata. Seluruh kawasan Jakarta dan sekitarnya akan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
Hujan lebat dan petir yang terjadi beberapa hari terakhir ini juga menjadi indikasi memasuki pancaroba  dari musim hujan ke kemarau.  Selama masa peralihan ini, cuaca akan terus berubah sehingga masyarakat mesti mewaspadai dampak angin kencang, petir dan hujan deras. (Baca: Bibit Badai Sudah Muncul di Laut Selatan)

Pohon Tumbang di Jalan Sudirman, Lalin Padat

JAKARTA - Hujan deras di Jakarta siang ini menyebabkan pohon tumbang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Arus lalu lintas menjelang lokasi padat.

Traffic Management Center Polda Metro Jaya melansir, hujan turun hampir menyeluruh di wilayah Jakarta. Pengendara diimbau berhati-hati karena jarak pandang relatif terbatas.

Pengendara juga diminta mewaspadai banjir, pohon dan papan reklame tumbang. Bagi pengendara motor, hindari pengggunaan jas hujan ponco. Pasalnya kerap terjadi kecelakaan karena jas hujan ponco tersangkut di roda belakang.

Keluarga Korban Pencabulan JIS: Ini Bukan soal Uang, tapi Moral

Ilustrasi (Foto:Okezone) 
  Ilustrasi (Foto:Okezone)  

JAKARTA- Pihak keluarga korban kekerasan seksual di Jakarta International school (JIS), mengubah tuntutan perdata kepada pihak tergugat, yang sebelumnya sebesar 12 juta dolar menjadi 125 juta dolar .

Kuasa hukum keluarga korban, Cinta Trisulo, mengatakan pihak keluarga sepakat untuk mengubah tuntutan. Hal tersebut lantaran tidak sebanding dengan kerugian yang diderita korban (AK).

"Tuntutan material sebesar 25 juta dolar, dan immaterial 100 juta dolar." Kata Cinta, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014)

Sementara, ibu korban T mengaku, tuntutan ini belum seberapa dibandingkan biaya pengobatan fisik dan nonfisik anaknya, biaya mendatangkan psikiater dari luar negeri dan biaya yang lainnya.

"Ini bukan masalah uang, namun masalah moral, uang tidak bisa mengganti penderitaan yang dialami anak saya." Katanya, dengan mata berkaca-kaca.

Tuntutan ini, sambung ibu korban T, untuk memberikan efek jera kepada pihak tergugat agar supaya lebih bertanggung jawab. Ujarnya. "Anak itu lebih dari segalanya, mana ada orang tua yang tega menukarkan anak dengan uang." pungkasnya.

Tuntutan Keluarga Korban Pencabulan di JIS Tidak Masuk Akal

Ilustrasi Okezone  
Ilustrasi Okezone  

JAKARTA - Tim pengacara Jakarta International school (JIS) Harry Pontoh menilai perubahan tuntutan keluarga korban kekerasan seksual (AK) tidak masuk akal. Sebab menurutnya belum ada tuntutan seperti itu.

"Ini tidak masuk akal, Saya rasa belum pernah ada gugatan seperti itu di dunia ini untuk kasus seperti ini, dan gugatannya juga tidak jelas, berubah-ubah." kata Harry di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014)

Perubahan tuntutan tersebut, sangat menyudutkan pihak sekolah JIS, sambung Harry, Dia menilai, pelukunya bukan JIS melainkan keenam tersangka dan pihak ISS selaku penyalur mereka yang harus bertanggung jawab.

Meskipun keluarga korban tetap keukeh menuntut pihak JIS, Harry mengaku akan tetap mengikuti dan menghormati  tuntutan keluarga korban "Nanti kita buktikan saja di pengadilan." pungkas Harry.

Sebelumnya pihak keluarga korban kekerasan seksual di JIS, mengubah tuntutan perdata kepada pihak tergugat, yang sebelumnya sebesar 12 juta dolar menjadi 125 juta dolar.

Kejagung Belum Sentuh Jokowi soal Korupsi Bus Transjakarta

Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)  
(Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)  

JAKARTA - Kejaksaan Agung belum menunjukkan keberaniannya untuk memanggil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta di Dinas Perhubungan Provinsi DKI tahun anggaran 2013.

Menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Widyo Pramono, keputusan akan memeriksa Jokowi atau tidak bergantung hasil pemeriksaan berkas tersangka mantan Kadishub DKI, Udar Pristono.

Dia mengatakan, pihaknya telah mengagendakan pemeriksaan terhadap Udar. Hanya, Udar tak memenuhi panggilan dengan alasan sakit. Widyo menambahkan, pihaknya juga akan mengagendakan jadwal pemeriksaan ulang pada Senin pekan depan.

"Kita lakukan pemeriksaan itu berdasarkan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik itu tahap demi tahap, sehingga saat ini masih belum mengarah ke sana (Jokowi)," tegas Widyo kepada wartawan, di Kantor Kejagung, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Kendati demikian, dia enggan berspekulasi apakah kasus ini ada kemungkinan mengarah ke mantan Wali Kota Surakarta itu. "Yang jelas, penyidik akan bekerja dengan baik," sambungnya.

Saat disinggung, apakah untuk memeriksa Jokowi memerlukan izin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dia pun menjawab hal itu bergantung perkembangan yang ada nantinya. "Tapi untuk sementara belum," jelasnya.

Dalam kasus ini, Kejagung sudah menetapkan empar tersangka yakni wks Kadishub DKI Udar Pristono, Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Prawoto, Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Bus Peremajaan Angkutan Umum Reguler dan Kegiatan Pengadaan Armada Bus Transjakarta Drajat Adhyaksa, dan Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta Setyo Tuhu.

Ini Jurus Ahok Menata Pedagang Kaki Lima

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Dok. Okezone)  
(Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Dok. Okezone) 

  JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan memanfaatkan lahan di bawah jembatan layang untuk penempatan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan ruang terbuka untuk olahraga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengemukakan, lahan DKI Jakarta yang sempit seperti saat ini, perlu pengaturan ekstra agar Ibu Kota tertata rapi.

"Nanti semua mau kita selesaikan. Jembatan layang ada toko juga ada. Itu akan disikat semua. Bisa jadi tempat olahraga, tempat PKL jualan juga bisa. Saya kira semua terima aja. Asal semua jelas, ada CCTV, kenapa enggak? Itu semua ruang terbuka, teorinya tuh udah terbalik-balik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Kendati demikian, Ahok menjelaskan masih butuh waktu untuk melakukan pengaturan dan pemanfaatan lahan di bawah jembatan layang karena akan muncul banyak penolakan.

"Kita butuh waktu. Anda sanggup enggak lawan 100 orang sekaligus? Kalau enggak sanggup, anda kurangi 50. Kalau enggak sanggup, Anda kurangi 25. Kalau enggak 10. Kayak gitu ilmunya," ujarnya.

Kejagung Harus Periksa Jokowi Soal Bus Karat

JAKARTA - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, mengatakan, Kejaksaan Agung perlu memeriksa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait dugaan kasus dugaan korupsi.

"Ini menyangkut administratif, karena proyek besar itu ditandatangani oleh gubernur. Karenanya, Jokowi perlu diperiksa juga untuk klarifikasi," ujar Agus kepada Okezone, Selasa (27/5/2014) malam.

Sebenarnya, lanjut Agus, ia sudah memperingatkan secara langsung pada sang Gubernur agar tidak mendatangkan bus dari China lantaran tidak ada jaminan kualitas barangnya sebaik buatan eropa.

"Dan seharusnya sudah dapat dideteksi dari awal. Sekarang sudah datang 531 bus dan kalau tidak dipakai malah jadi bangkai. Saran saya, sebaiknya bus yang rusak itu diperbaiki dan digunakan. Kalau tidak digunakan, nantinya akan timbul masalah baru dari perusahaan yang buat," terangnya.

Terkait semua itu, sebagai tersangka, mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono selayaknya dapat membuktikan bahwa atasannya itu telah menandatangi pengadaan bus dari China. Agar dapat mengetahui duduk perkara yang sebenarnya. "Karena tidak mungkin Jokowi enggak tahu soal keadaan bus itu," kata dia.

"Dan kalau memang Udar tidak puas. Ya silakan tuntut saja Jokowi," tandasnya.

Rabu, 21 Mei 2014

Ini Tiga Analisa SBY Soal Pemenang Pilpres 2014

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rupanya tidak mau kalah dengan para pengamat politik yang sering dimintai pendapat berkaitan dengan manuver politik menjelang Pilpres 2014.
Di hadapan peserta Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) V Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2014 di Ruang Puri Agung, Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (21/5/2014), SBY bercerita kalau belakangan sering ditanya siapa yang bakal menang di Pilpres antara Jokowi vs Prabowo.
Dia lantas menngungkapkan tiga analisa kritisnya secara terbuka.
“Akhirnya saya simpulkan, pertama pasti Pilpres sekarang akan berlangsung satu putaran. Kedua, meskipun kita telah memasuki era globalisasi, pastilah presiden Indonesia yang akan datang adalah orang Indonesia” ungkap SBY dengan tatapan wajah serius yang kemudian disambut tawa.
Belum reda tawa peserta, SBY melanjutkan dengan analisa yang ketiga yang juga direspon dengan tawa kembali.
“Dan yang ketiga, selebihnya hanya Allah yang tahu,” tambah SBY sambil tersenyum.
Rakornas ini dihadiri oleh Gubernur dan Walikota/Bupati yang mewakili 233 TPID di 33 Provinsi dan 200 kabupaten/Kota. Salah satu tokoh yang disebut Presiden SBY tadi, ikut hadir dalam acara ini, yaitu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan.
Sebelumnya Ketua DPP Harian Partai Demokrat Syarif Hassan kemarin, Selasa (20/5/2014), mengumumkan sikap Demokrat yang memilih tidak memihak.
Namun demikian, dalam tanya jawab dengan jurnalis, Syarif menyampaikan kalau Demokrat akan memperhatikan janji kampanye tiap pasangan untuk menentukan pilihan saat dan setelah Pilpres.

JK Cawapres, JK Capres, JK Cawapres Lagi

Dokumentasi Okezone Dokumentasi Okezone   

JAKARTA – Pemilihan Presiden 2014 sudah pasti hanya akan diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dari empat figur tersebut ada satu tokoh yang memiliki kisah menarik dalam kancah perebutan kekuasaan yakni Jusuf Kalla.

Ya, pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, 72 tahun lalu ini sudah kali ketiga menjadi peserta kompetisi lima tahunan ini, baik posisinya sebagai calon nomor dua maupun nomor satu.

Pada Pemilu 2004, pria yang akrab disapa JK tersebut maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan diusung Partai Demokrat. JK saat itu dicap sebagai figur oportunis karena nekat mencalonkan diri kendati Partai Golkar (tempat JK bernaung) mengusung pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid.

Beruntung, pasangan SBY-JK berhasil menjadi pemenang dalam Pilpres 2004. Pasangan dengan jargon ‘Bersama Kita Bisa’ ini keluar menjadi pemenang setelah bertarung selama dua putaran melawan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.

Tahun 2004 seakan menjadi tahun hoki bagi JK, sebab tak lama kemudian suami dari Mufidah ini berhasil didaulat menjadi Ketua Umum Partai Golkar yang saat itu menjadi jawara di DPR. JK memperoleh suara terbanyak dibanding rivalnya kala itu, Akbar Tandjung.

Seiring berjalannya roda pemerintahan, benih-benih perpecahan SBY-JK mulai tercium media dan mengemuka di publik. Hingga akhirnya, pada pemilu 2009 pasangan ini harus bercerai dan berubah menjadi kompetitor. SBY kembali maju dengan Boediono, sedangkan JK ingin naik kelas dari cawapres menjadi capres dengan didampingi Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto.

Sayang, di tahun ini keberuntungan tak menghampiri JK. Pasangan JK-Win menjadi pasangan yang paling sedikit didukung masyarakat dibanding pasangan SBY-Boediono dan Megawati-Prabowo. JK-Win juga harus mengakui kemenangan pasangan SBY-Boediono dengan hanya satu putaran.

JK yang sempat berjanji akan kembali ke kampung halamannya di Makassar dan mengurus masjid andai kalah dalam Pemilu 2009 ternyata terbilang politikus tangguh. Meski kalah, JK batal mengabdi di Makassar dan tetap eksis di kancah nasional dengan menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).

Hampir setiap saat, JK kerap melakukan action dengan perannya baik sebagai Ketua PMI, Ketua Dewan Masjid Indonesia, dan lainnya. Eksisnya JK ini ternyata masih diperhitungan oleh lembaga survei dan partai politik yang kerap mempertimbangkan JK kembali bertarung di Pemilu 2014.

Benar saja, pria yang pernah menjabat sebagai Menko Kesra di era Megawati Seokarnoputri ini kembali didaulat menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. JK lebih bisa mengambil hati partai pengusung untuk mendampingi Jokowi ketimbang figur lain seperti Mahfud MD, Ryamizard Ryacudu, Abraham Samad, dan lain sebagainya.

Majunya JK sebagai calon pendamping Jokowi dinilai beragam. Ada yang menilai JK akan menjadi matahari kembar dengan Jokowi, ada juga yang berpendapat JK sudah terlalu tua untuk mengikuti kompetisi. Namun, semua itu seakan tidak dihiraukan oleh pria berdarah Bugis ini.

Akankah JK kembali menjadi wakil presiden? Kita lihat saja nanti.

Amien Rais: Kubu Jokowi Over Confidence

JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN, Amien Rais, mengatakan saat penetapan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) ada pihak-pihak yang merasa sudah di atas angin. Ini yang membuat banyak parpol mengalihkan dukungannya ke Prabowo Subianto.

"Saat Jokowi nyapres ada pihak yang merasa over confidence jadi partai yang mau bergabung ke PDIP tak semudah ketika bergabung ke Prabowo, karena terbuka dan tidak ada unsur feodalisme," jelas Amien di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Amien mengaku, cara komunikasi politik Gerindra dan PDIP sangat berbeda. Terlihat, PDIP lebih senang didatangi, sementara Prabowo justru sering sowan (mengunjungi). Sehingga, orang lebih simpatik kepada mantan Danjen Kopassus itu.

"Ini reaksi dari pihak yang over acting di kubu Pak Jokowi menimbulkan gelombang besar. Saya tidak menyangka yang mengantarkan (pendaftaran Prabowo) dari Masjid Sunda Kelapa hingga KPU banyak sekali ada mahasiswa, ada buruh, tokoh parpol dan masyarakat," paparnya.

Menurut dia, besarnya dukungan ini menujukan sebuah fenomena baru bahwa politik itu seperti cuaca.

"Tapi saat ini ada angin dari buritan yang bisa membawa pamor Prabowo naik lagi. Kita harapkan, pemilu presiden yang fair tak ada sogokan dan politik uang. Mudah-mudahan itu bisa memenangkan Pak Prabowo," pungkasnya. (okezonejakarta.com)

Selasa, 20 Mei 2014

JK Dulu, JK Sekarang Berbeda

JAKARTA - Muhammad Jusuf Kalla (JK), salah satu orang yang tidak setuju Joko Widodo maju sebagai calon Presiden. Tapi itu dulu. Kini, JK malah berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

JK, pria kelahiran 15 Mei 1942, saat wawancara khusus dengan Okezone pada Maret 2013, JK sempat mengatakan, Jokowi jangan berpikir dulu jadi Presiden. Menurutnya saat itu, Jokowi harus membuktikan terlebih dulu bisa membenahi Ibu Kota.

"Macet masih macet, banjir masih banjir, kumuh masih. Belum ada buktinya sukses," kata JK bicara soal prestasi Jokowi membenahi Jakarta.

JK mengaku yang mengajak Jokowi untuk "mengadu nasib" ke Jakarta. Sama seperti jutaan warga Jakarta, JK juga berharap Jokowi mampu membawa perubahan untuk Tanah Betawi. Dia yakin, jika Jokowi berhasil, tanpa kampanye pun akan terpilih jadi presiden.

"Kalau dia terlalu cepat bergeser (jadi capres) banyak orang yang kecewa, nanti orang menyalahkan saya," ungkap JK sambil tersenyum. (Klik: JK: Belum Ada Bukti Jokowi Sukses)

Politik memang dinamis. Kini JK berubah pikiran. Dia bersedia maju sebagai calon Wakil Presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, PKB, dan Partai Hanura itu.

Duet Jokowi-JK dideklarasikan di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Senin 19 Mei 2014. Di hari yang sama, nama JK juga didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai cawapres Jokowi.

"Saya menyampaikan rasa terimakasih amanah yang diberikan. Saya menyatakan sepenuh hati saya siap mendampingi sebagai calon wakil presiden. Dengan impian dan kerja keras, kita bisa berhasil mengangkat kesejahteraan bangsa ini," tegas JK saat deklarasi. (okezonejakarta.com)

Usai Pukul, Anggota TNI Intimidasi Bocah SD

Ilustrasi Dok Okezone 
  Ilustrasi Dok Okezone  

JAKARTA - Anggota TNI berinisial SS yang diduga melakukan pemukulan terhadap murid SD Santo Markus, Dwi Novrianto, sempat melakukan intimidasi kepada korban. SS yang berpangkat Letnan Kolonel TNI AU itu mengelak melakukan pemukulan.

Hal tersebut dilakukan SS kepada korban sepekan setelah pemukulan yaitu 29 April lalu. Korban yang telah mengadukan masalah tersebut kepada keluarga dan pihak sekolah dicegat oleh pelaku dan dintimidasi di area sekolah.

"Seminggu setelah dia (SS) mukul dan orangtua saya lapor ke sekolah, dia cegat saya, saya pikir dia mau minta maaf. Ternyata dia malah bentak-bentak saya," ujar Dwi Novrianto saat ditemui di sekolah, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (21/5/2014).

Dengan nada membentak, pelaku menanyakan luka di bibir korban. Korban pun menjawab luka tersebut disebabkan oleh pukulan yang dilakukan pelaku. Namum pelaku mengelak dan memarahi korban serta mengancam korban agar tidak macam-macam.

"Dia tanya sama saya, itu kenapa bibir kau. Saya jawab, kan dipukul Om. Terus dia bilang itu kena tangan kamu sendiri, kamu jangan ngada-ngada. Saya ini orang berpendidikan, saya itu mendidik kamu supaya benar," kata Novrianto menirukan ucapan SS.

Diberitakan, Dwi Novrianto menjadi korban pemukulan oknum TNI berinisial SS, lantaran kesal mendengar anaknya, Putri, diejek teman sekelasnya.

Pemukulan tersebut terjadi pada Selasa 22 April lalu, saat itu korban dituduh telah mengejek salah satu anaknya dengan menyebut nama salah satu penyanyi dangdut Ridho Rhoma. Akibatnya, murid kelas VI SD itu mengalami luka sobek di bagian mulut.

Sabtu, 26 April 2014

Warga Temukan Jasad Perempuan dalam Karung di Sungai

Ilustrasi Ilustrasi BANDUNG - Warga menemukan jasad perempuan dalam karung di aliran sungai RT 1 RW 3, Kelurahan Kampung Babakan Cianjur, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/4/2014).

Kapolsek Cimaung, Iptu M Arpin, mengungkapkan, jasad dalam karung warna merah tersebut tersangkut bebatuan yang ada di sungai.

“Kami tidak temukan identitas apa pun dari korban. Setelah diidentifikasi, mayat tersebut mengenakan baju warna merah, jaket hitam, dan celana hitam,” jelas Arpin.

Tidak hanya itu, tangan korban juga diikat ke depan dengan menggunakan tali rapia warna kuning. “Kulit tangan dan kaki sudah terkelupas. Kemungkinan korban sudah meninggal 3-4 hari lalu,” katanya.

Selain itu, juga ditemukan luka bekas jeratan di bagian leher dan tangan korban.

Hingga kini pihak kepolisian masih kesulitan mengidentifikasi ciri-ciri khusus korban. Pasalnya kondisi korban sudah membengkak dan mulai membusuk.

“Kondisi medan cukup sulit dijangkau dan arus sungai yang cukup deras, jadi memakan waktu evakuasi selama satu jam. Dan sekarang korban sudah dibawa ke RS Polri Sartika Asih,” tukasnya.
(okezone.com)

Temui Istri Alasan Matt 'Pembajak' Virgin Blue Mengunjungi Bali

Matt Christoper (Ist) 
  Matt Christoper (Ist) DENPASAR - Ulah nekat Matt Christoper menggedor-gedor pintu kokpit pesawat Virgin Australia (VA041) dari Brisbane menuju Denpasar, Bali, lantaran kalut menghadapi masalah keluarga. Maat mengaku kehilangan kontak dengan istrinya.  

Kabid Humas Polda Bali, Hery Wianto, menjelaskan, sudah tiga minggu pria asal Australia itu putus kontak dengan istrinya yang berada di Bali. "Kedatangannya ke Bali mencari isterinya," kata Hery saat dihubungi, Sabtu (26/4/2014).

Tidak hanya istrinya, ayah Matt juga dikabarkan telah menetap di Bali. Matt pun sudah beberapa kali berkunjung ke Pulau Dewata. Matt bahkan dikabarkan memiliki sebuah vila di daerah Canggu Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

"Polisi masih berusaha menghubungi istri dan orang tuanya, namun belum berhasil tersambung," tambahnya.

Matt kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit Polri Jalan Trijata, Denpasar, untuk memulihkan kondisi kesehatan dan kejiwaannya.

Heri menjelaskan, berdasarkan pengakuan Matt, ia beranjak dari tempat duduknya di kursi nomor 30 A, karena merasa permintaannya tak direspon oleh kru pesawat.

Semula, dia meminta bantuan kru kabin untuk mengambil tas miliknya karena ia membutuhkan obat dan minuman yang ada dalam tas. Karena tidak mendapat respons, Matt berjalan mendekati pintu pembatas ruang kokpit. Diapun  menggedor-gedor pintu kokpit.

Melihat itu, pramugari mendekati dan memintanya kembali ke tempat duduknya di bagian belakang. Hanya saja, lantaran kondisinya fisik dan psikologinya lagi drop, Matt mengaku lupa dengan tempat duduknya malah kembali ke pintu kokpit kemudian menggedor-gedor pintu lagi.

Awak kabin mencoba menenangkan Matt, namun karena merasa situasinya membahayakan, pilot menekan tombol Hijack menandakan pesawat dalam kondisi sedang dibajak.(okezone.com)

Polisi: Belum Ada Indikasi Pasar Senen Sengaja Dibakar

Kebakaran di Blok 3 Pasar Senen (Foto: Okezone) Kebakaran di Blok 3 Pasar Senen (Foto: Okezone) JAKARTA - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan turun tangan menyelidiki kebakaran di Pasar Proyek Senen Blok 3, Jakarta Pusat. Penyelidikan akan diarahkan untuk memastikan apakah kebakaran tersebut disengaja atau tidak.

”Olah TKP dilakukan oleh Puslabfor Mabes Polri. Kemudian pemeriksaan biasanya tiga hari baru keluar. Sampai saat ini belum dilihat ada kesengajaan,” kata Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo, di lokasi kejadian, Jumat 25 April 2014 malam.

Hendro mengatakan, bedasarkan keterangan sementara dari para saksi, api awalnya terlihat dari lantai I. Namun dari mana asal api tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

”Hasil keterangan sementara diketahui ada percikan api awalnya. Tapi untuk hasil yang pastinya harus menunggu dari Tim Puslabfor,” tuturnya.

Karena itu, pihaknya tidak ingin menduga-duga soal penyebab pasti kebakaran, Terlebih, banyak informasi yang beredar bahwa kebakaran tersebut disengaja.

“Pertama kan harus ada pembuktian secara ilmiah. Ini kan masih dalam proses lidik,” tandasnya

Kamis, 17 April 2014

Kasus Sodomi, Orangtua Jangan Takut Melapor

JAKARTA - Kasus pelecehan seksual yang menimpa bocah berumur lima tahun berinisial M harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab tidak menutup kemungkinan kasus tersebut bisa terjadi di tempat lain.

Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Erlinda mengatakan, para orangtua tua untuk tidak takut melaporkan seandainya terjadi kasus serupa.

"Apabila ada anak yang lain mengalami kasus serupa, jangan takut untuk berkonsultasi." Ujarnya pada Okezone, Kamis (17/04/2014).

Selain itu, para pelapor tidak perlu takut karena KPAI akan melakukan perlindungan, "Kami jamin perlindungan terhadap pelapor." tukasnya.

Erlinda menambahkan, KPAI juga akan memberikan perlindungan yang sama kepada siswa-siswi TK di JIS lainnya supaya tidak mengalami kasus serupa. "Kami juga melakukan pencegahan pada adik-adik JIS agar tidak mendapat perlakuan yang sama (seperti M)." tutupnya.

Long Weekend, Monas Ramai Dikunjungi Wisatawan Lokal

Monumen Nasional (Foto: Arif Julianto/Okezone) 
  Monumen Nasional (Foto: Arif Julianto/Okezone)  
JAKARTA - Libur panjang alias long weekend sepertinya tidak disia-siakan oleh warga Jakarta untuk berlibur. Salah satu tempat wisata yang menjadi favorit tujuan ialah Monumen Nasional (Monas).

Pada libur Paskah kali ini, Monas ramai dikunjungi wisatawan domestik. Menurut pantauan Okezone, Jumat (19/4/2014) kawasan tugu emas ini dikunjungi ribuan orang dari berbagai wilayah.

Rata-rata pengunjung yang datang mengaku ingin menghabiskan liburan di Monas karena harga yang tiket masuk terbilang sangat terjangkau.

"Monas kan murah, jadi kita putusin ke sini aja," ujar Rahma, salah satu pengunjung di lokasi.

Selain untuk berwisata, bagi pengunjung, Monas juga menjadi objek untuk mempelajari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. "Di sini selain bermain, kita juga bisa belajar sehingga ada manfaatnya," ujar Iwan, pengunjung lainnya.

Di dalam ruangan bawah Monas, pengunjung dapat menikmati diorama sejarah mulai dari zaman purbakala hingga zaman modern. Pengunjung juga dapat mendengarkan langsung rekaman suara Bung Karno saat membacakan naskah proklamasi.

Pengunjung pun juga dimanjakan dengan pemandangan ibu kota yang dapat disaksikan dari ketinggian 115 meter di puncak Monas. (put)

Sekolah Bertaraf Internasional Ternyata Enggak Jamin Keselamatan Siswanya

  Jakarta International School (Foto: Fadhli Harahap/Okezone)  
Jakarta International School (Foto: Fadhli Harahap/Okezone)
JAKARTA - Kasus pelecehan seksual terhadap murid TK di Jakarta International School (JIS) menambah catatan buruk citra dunia pendidikan Indonesia. Pemerintah bahkan didesak untuk menutup sekolah berskala internasional tersebut.

Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Ki Kusumo mengatakan, kasus pelecehan di JIS membuktikan bahwa sekolah bertaraf internasional ternyata tidak lebih baik dan bagus dari sekolah-sekolah yang lainnya.

Ini fakta yang tidak dibantah. Keselamatan dan kenyamanan anak didik di sekolah bertaraf internasional ternyata tidak mendapat jaminan juga,” kata Ki Kusumo di Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Menurutnya, untuk menempatkan seorang siswa di sekolah yang tepat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus melakukan tes terlebih dulu. Sehingga, anak didik tidak salah menempati sekolah.

“Kalau hasil tesnya bagus, siswa yang bersangkutan berhak ditempatkan di sekolah unggulan. Banyak kok sekolah di bawah naungan Kemendikbud yang tidak kalah bagusnya dengan sekolah bertaraf internasional seperti JIS,” ujarnya.

Ki Kusumo menambahkan, dengan menutup sekolah-sekolah seperti itu, artinya pemerintah telah menghapus kesenjangan di dunia pendidikan.

“Tidak ada perbedaan untuk mendapatkan pendidikan sesuai yang diamanatkan UUD 1945. Selama ini yang terjadi, yang punya uang yang dapat sekolah di tempat yang bagus, bukan berdasarkan kecerdasan,” tukas pria yang juga dikenal sebagai paranormal muda ini.

Lebih lanjut Ki Kusumo mengingatkan agar pengelola JIS tidak lepas tangan terkait kasus yang mendera anak didiknya.

“Kejadian ini tidak akan terjadi kalau pihak berwenang di JIS tidak lengah. Mereka harus ikut bertanggung jawab,” tutupnya. (put)

Selasa, 08 April 2014

10 Siswa SMP Hanyut saat Mandi di Sungai, 1 di Antaranya Tewas

Senin, 7 April 2014 10:01 wib
BANYUMAS - Sebanyak 10 pelajar SMP di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hanyut saat bermain di sungai, Minggu 6 Maret 2014 sore.

Sembilan orang berhasil menyelamatkan diri dan diselamatkan warga, namun seorang di antaranya tewas.

Korban tewas, Bimo (15), ditemukan Senin (7/4/2014) pagi oleh tim SAR gabungan dari kepolisian dan dinas sosial. Jasad korban ditemukan menyangkut di bawah Jembatan Kali Pelus atau sekira 20 kilometer dari lokasi awal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa kelas IX SMP Maarif Purwokerto Timur itu awalnya sedang mandi di sungai bersama sembilan rekannya. Tanpa diduga, air sungai tiba-tiba naik dan menyeret mereka. Warga yang berada di lokasi langsung memberikan pertolongan, namun Bimo gagal diselamatkan.

Sementara itu, jasad Bimo langsung dievakuasi ke rumah duka di Kelurahan Mersi untuk dimakamkan.

Kasus ini masih dalam penanganan aparat Polres Banyumas.
 http://www.okezone.com

Ini Alasan Siti Badriah Buang Bayinya

Pelaku pembuang bayi (foto: Djamhari/Okezone) Pelaku pembuang bayi (foto: Djamhari/Okezone) BEKASI - Polisi berhasil menangkap Siti Badriah, pelaku pembuangan bayi yang mengalami cacat di Kampung Cibitung Kaum, RT 07/13, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

"Saya nekat buang bayi karena anak ini cacat dan anak ini juga adalah hasil dari hubungan gelap," tutur Siti Badriah di Polsek Cikarang Barat, Selasa (8/4/2014).

Siti mengaku, aksinya membuang bayi ini tanpa sepengetahuan pacarnya yang memang tidak tinggal bersama. "Saya sendiri yang buang, pacar saya tidak tahu," katanya.

Sebelum melahirkan anak ini, dirinya juga sudah pernah memiliki anak dua. Namun, SIti telah bercerai dengan suaminya.

"Saya pernah nikah dengan anak dua, anak yang saya buang adalah hasil dengan pacar saya Alvin," jelasnya lagi.

Sementara itu, Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Andre Librian mengatakan, sejauh ini perbuatan pelaku dilakukan seorang diri. Pacar pelaku tidak terlibat karena memang tidak mengetahui jika anak itu akan dibuang oleh pelaku.

"Kita sudah periksa pacarnya dan dia tidak terlibat,"ujar Kapolsek.

Sedangkan untuk Dukun beranaknya sendiri, diakui Kapolsek, tidak ikut terlibat juga. "Dukun kan cuma membantu melahirkan saja, niat dan aksinya murni dilakukan pelaku seorang diri karena malu,"jelasnya.

Seperti diketahui, Siti Badriah berhasil ditangkap anggota Reskrim Polsek Cikarang Barat, Senin (07/04) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, di Kampung Babakan RT 07/12 Telaga Asih, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Hujan Lebat, Pohon Tumbang di Jalur Pancoran-Pasar Minggu

Pohon tumbang di jalur Pancoran-Ps Minggu (Foto: TMC Polda) Pohon tumbang di jalur Pancoran-Ps Minggu (Foto: TMC Polda) JAKARTA – Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah kawasan DKI Jakarta, Senin (7/4/2014) sore. Akibatnya, sejumlah ruas jalan tergenang air dan mengalami kemacetan.

Selain itu, sebuah pohon besar tumbang di jalur Pancoran-Pasar Minggu, tepatnya di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari TMC Polda Metro Jaya. Berikut daerah yang dilanda hujan dan angin kencang hingga pukul 16.00 WIB.

Jakarta Timur: Jalan Otista Raya arah Cawang, Jalan Radin Inten, Cipinang, Cakung, Cilangkap.

Jakarta Pusat: Tugu Tani arah Senen, Petamburan, Tanah Abang.

Jakarta Selatan: Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, kawasan Pondok Indah, Lebak Bulus, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Jalan Ampera, Fatmawati.

Bagi para pengendara pun diimbau tetap waspada, mengingat jarak pandang semakin terbatas saat hujan turun, dan waspada pohon tumbang

4 Bocah SD Tewas, Fawwaz Tour Klaim Bus Layak Jalan

Minggu, 6 April 2014 11:42 wib
Bus pariwisata kecelakaan di Pasuruan (Dok: Jaka/Sindo TV)
Bus pariwisata kecelakaan di Pasuruan (Dok: Jaka/Sindo TV)
SIDOARJO - Biro Perjalanan Umum Fawwaz Tour mengklaim, bus yang mengalami kecelakaan menewaskan empat siswa SD di Pasuruan, Jawa Timur, layak jalan.

Iwan, salah seorang staf Fawwaz Tour, Minggu (6/4/2014), menuturkan, sebelum berangkat, bus bernomor polisi W 7876 UR itu sudah menjalani serangkaian pemeriksaan.

“Bus itu layak jalan dan sudah menjalani pemeriksaan sebelum berangkat,” tutur Iwan.

Saat disinggung bahwa dugaan penyebab kecelakaan adalah rem bus blong, Iwan enggan mengomentari lebih jauh. Hal yang pasti, kata dia, standar prosedur sudah dilakukan pihaknya sebelum bus berangkat, termasuk mengecek rem.

Ia juga menegaskan, bus produksi tahun 2003 itu dinyatakan siap menempuh jalur pegunungan.

Selain itu, kata  dia, sopir bus yang kini masih dirawat di rumah sakit, sudah memiliki jam terbang tinggi alias senior, termasuk membawa bus melintasi jalur pegunungan. Selama ini, lanjut Iwan, sopir tidak pernah menghadapi kendala.

Terkait adanya korban tewas dan luka, pihak manajemen bus hingga kini belum menentukan apakah akan memberi santunan kepada keluarga dan korban atau tidak.

Senin, 07 April 2014

KRI Banjarmasin Ikut Parade Kapal Perang Internasional di Tiongkok

BEIJING - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592 bertolak menuju Qongdao, Tiongkok, hari ini, untuk mengikuti parade kapal perang internasional atau International Fleet Review. Acara tersebut dihelat pada akhir April 2014.

Selain itu, kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Jalesyamca Jayamahe itu juga diagendakan mengikuti Multilateral Exercise in The Non Traditional Security Field di lokasi yang sama.

Tak hanya itu, kehadiran kapal buatan PT PAL di Qingdao itu juga dalam rangka menjalankan kegiatan Kartika Jala Krida (KJK) 2014 yang diikuti Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat II Angkatan 61 yang berjumlah 89 orang.

Lazimnya muhibah ke beberapa negara, para taruna akan mempromosikan Indonesia melalui kirab budaya dan drumband dalam rangkaian kunjungannya di Qingdao. Kapal diawaki 132 personel serta 10 personel pengasuh Taruna AAL.

KRI Banjarmasin merupakan kapal yang dirancang sebagai pendukung operasi amfibi. Dia memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya.

Kapal tersebut juga mampu mengangkut lima helikopter (tiga unit di geladak heli, dua unit di hanggar).

Selain sebagai kapal tempur, kapal berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk mendukung operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.

KRI Banjarmasin akan tampil dalam parade kapal perang di Qingdao bersama puluhan kapal perang lainnya dari sekitar 20 negara.

Senin, 24 Maret 2014

TKI Asal Cilacap Meninggal di Brunai Akibat Keracunan

Senin, 24 Maret 2014 16:23 wib
Ilustrasi mayat (Foto: Feri Usmawan/okezone)
Ilustrasi mayat (Foto: Feri Usmawan/okezone)
CILACAP - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Mernek, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bernama Sugianto Afendi (34), meninggal dunia di Brunai Darussalam akibat keracunan.

Jenazah Sugianto tiba di kampung halamannya, Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Minggu 23 Maret sekira pukul 23.00 WIB, dan dimakamkan di pemakaman umum setempat pada Senin (24/3/2014) pukul 10.00 WIB.

Salah seorang paman almarhum, Mudakir, mengatakan, Sugianto meninggalkan seorang istri bernama Yusmiati dan seorang putra yang baru berusia 19 bulan.

"Sugianto berangkat ke Brunai sekira enam bulan silam untuk bekerja di sebuah perkebunan sayuran, sedangkan istri dan anaknya tinggal di rumah mereka di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Kalau di sini (Desa Mernek), rumah orangtua Sugianto," katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, kata dia, Sugianto meninggal dunia pada Rabu 19 Maret setelah sempat menjalani perawatan di satu rumah sakit Brunai Darussalam akibat keracunan pestisida saat menyemprot rumput.

Staf Protokoler Konsulat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Brunai Darussalam, Fatoni, mengatakan bahwa pihaknya ditugaskan untuk mengantarkan jenazah Sugianto dari Brunai hingga tiba di kampung halamannya.

"Saya datang bersama salah seorang teman almarhum. Dia diminta majikannya untuk menjelaskan kronologi kejadian kepada keluarga almarhum," katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima KBRI, Sugianto menjalani perawatan di satu rumah sakit Bandar Seri Begawan, Brunai Darussalam, sejak Kamis 13 Maret dan dilaporkan meninggal dunia pada Rabu kemarin.

Dari hasil autopsi, kata dia, Sugianto meninggal dunia akibat keracunan pestisida saat almarhum sedang menyemprot rumput di perkebunan sayuran.

"Perkebunan sayuran itu berada di Bandar Seri Begawan. Di sana ada sekitar 13-14 pekerja, tujuh orang di antaranya dari Indonesia, sedangkan lainnya ada yang berasal dari Bangladesh dan negara-negara lain," kata dia.

Pihaknya juga telah menghubungi perusahaan yang memberangkatkan almarhum ke Brunai, yakni PT Pancamanah, Jakarta. Menurut dia, perusahaan tersebut menyatakan kesiapannya untuk memberikan asuransi bagi ahli waris almarhum Sugianto.

"Kami juga akan mengupayakan asuransi dari Brunai, namun hal itu harus melalui proses penyelidikan untuk mengetahui apakah kejadian tersebut murni musibah atau ada unsur kesengajaan. Penyelidikan tersebut baru dimulai hari Sabtu (22 Maret) karena di Brunai, hari Jumat merupakan hari libur," katanya.

Salah seorang teman almarhum yang turut mengantarkan pemulangan jenazah Sugianto, Iing, mengatakan, peristiwa yang akhirnya merenggut nyawa korban terjadi pada Selasa 11 Maret.

"Dia merasa badannya tidak enak, sehingga saya berikan larutan penyegar. Dia akhirnya pulang setelah bekerja selama setengah hari," kata Iing yang berasal dari Desa Pageralang, Banyumas, dan berangkat ke Brunai bersama Sugianto.

Keesokan harinya, kata dia, Sugianto mengajaknya untuk berangkat bekerja di kebun. Akan tetapi, kata dia, Sugianto kembali mengeluh sakit hingga akhirnya hanya bekerja setengah hari.

Kamis, 20 Maret 2014

Diusir saat liputan, wartawan geruduk kantor Gubernur Riau



Diusir saat liputan, wartawan geruduk kantor Gubernur Riau
Wartawan demo di Kantor Gubernur Riau. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan wartawan dari berbagai media massa di Riau mendatangi Kantor Gubernur Riau Annas Maamun. Mereka ingin menanyakan perihal pengusiran terhadap para awak media yang meliput kegiatan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (20/3).

Aksi unjuk rasa para jurnalis tersebut dipicu sikap Annas Maamun yang melecehkan wartawan saat jumpa pers mengekspos sembilan tersangka pembakaran lahan di Posko Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan di Lanud Roesmin Nurjadin.

Saat wartawan mencoba konfirmasi, Gubernur Annas marah karena pemberitaan yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah kepadanya saat berkunjung ke Riau, beberapa hari lalu.

Awalnya, salah seorang wartawan menyarankan agar gubernur menggunakan hak jawab jika merasa dirugikan pemberitaan, namun saran tersebut justru direspon negatif dan akhirnya wartawan diusir dari ruang jumpa pers.

Dalam aksinya, para wartawan memprotes sikap arogan orang nomor 1 di Riau yang baru sebulan lebih satu hari memimpin Pemprov Riau tersebut. Mereka meminta Annas agar minta maaf dan memperbaiki sikap agar bisa menghormati kebebasan pers.

"Kami bukan bawahan gubernur, kami mitra yang artinya setara dengan gubernur. Jika tidak terima dengan pemberitaan, bisa melakukan hak jawab atau melapor ke Dewan Pers. Jangan bersikap tidak profesional," ujar salah satu wartawan, Syahnan Rangkuti.

Temui Din, Jokowi salat berjamaah di PP Muhammadiyah


Temui Din, Jokowi salat berjamaah di PP MuhammadiyahMerdeka.com - Usai melakukan pertemuan dengan Kementerian Sosial, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), memenuhi undangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini segera meluncur ke kantor PP Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.

Pantauan merdeka.com, Kamis (20/3), Jokowi yang mengenakan batik disambut oleh Ketua PB Muhammadiyah Din Syamsuddin. Mereka saling bersapa dan berjabat tangan.

"Maaf Pak tangan saya masih basah, soalnya habis wudhu," jelas Din di hadapan Jokowi.

Jokowi yang datang tepat saat waktu salat dzuhur segera diajak Din untuk salat berjamaah. Jokowi yang kebetulan belum melaksanakan salat langsung mengiyakan ajakan Di Syamsuddin.

"Nanti habis salat baru kita makan siang sambil ngobrol," terang Din.

Mereka akhirnya melakukan salat berjamaah. Usai salat, Din Syamsuddin menawarkan beberapa pilihan untuk makan siang bersamanya.

"Pak di sini ada soto enak, tapi di depan sana (sambil menunjuk depan kantornya) juga ada soto enak," ajaknya.

Kondisi Iqbal berangsur membaik, tapi masih kesakitan




Kondisi Iqbal berangsur membaik, tapi masih kesakitan
Merdeka.com - Setelah sempat dikabarkan koma akibat penganiayaan oleh mantan kekasih Ibunya, Dadang Supriyatna (29) kini kondisi Iqbal Saputra mulai berangsur membaik. Sebelumnya bocah berusia 3,5 tahun sempat koma akibat radang di otak akibat kekerasan yang dilakukan Dadang.

"Tadi saya sudah masuk sudah bangun, bisa melek tapi nangis aja. Mungkin masih ngerasain sakit," kata kakak kandung Iis Novianti Ibunda Iqbal, Irma Nurcahyani (34) di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis (20/3).

Irma Nurcahyani yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara tersebut membantah, mengenai pemberitaan yang selama ini menyudutkan Iis yang mengatakan jika adiknya pernah melakukan pemukulan terhadap Iqbal. Menurut Irma, Iis merupakan sosok Ibu yang sangat sayang kepada anaknya (Iqbal).

"Sejak Iqbal menghilang, dia (Iis) itu tiap malam ngigo Iqbal terus, dan dia mah gak pernah keras sama Iqbal," cerita ibu berusia 34 tahun ini yang kediamannya berdekatan dengan kediaman Iis di Perumahan Gria Asri Dua RT 06 RW 12, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

PDIP: Indonesia diganti Nusantara, kita akan kehilangan sejarah



PDIP: Indonesia diganti Nusantara, kita akan kehilangan sejarahMerdeka.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo kaget ketika ada orang yang mengusulkan nama Indonesia diganti menjadi Nusantara. Apalagi, alasan itu diungkapkan secara metafisika.

Arif mengatakan, nama Indonesia punya sejarah tersendiri dan sudah ditetapkan sejak deklarasi kemerdekaan. Sehingga jika diganti, akan menghilangkan sejarah.

"Indonesia kan ditetapkan sejak zaman dulu. Kalau dilihat, nama Indonesia itu kan punya nilai sejarahnya sendiri," ujar Arif di Gedung DPR , Jakarta, Rabu (26/2).

Menurut dia tidak mungkin nama negara diubah begitu saja hanya karena pertimbangan ilmu metafisika. "Kalau dari metafisika ya mungkin saja, tapi kan saya bukan orang metafisika," terangnya.

Tak hanya sejarah, Indonesia akan kehilangan cirinya jika mengubah nama. Sejarah otentik para founding fathers juga terancam hilang.

"Nanti kehilangan sejarah yang otentik kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Seorang pakar metafisika Arkand Bodhana Zeshaprajna, mengusulkan pergantian nama Indonesia jadi Nusantara.

seorang penulis AS Laksana mengaku sudah bertemu dengan Arkand beberapa kali. Bahkan Laksana juga sempat menuliskan pengalamannya tentang penjelasan ilmu metafisika sampai ide nama Nusantara dari Arkand sendiri.

Sulak, panggilan akrab AS Laksana mengatakan, Arkand menilai bahwa nama Republik Indonesia itu buruk. Dia membaca struktur nama Indonesia dari kode-kode yang muncul dan terbaca dari ilmu metafisika yang dia punya.

Arkand disebut Sulak melihat Indonesia dari struktur nama negara, dengan parameter dan variabel yang banyak sekali. Dan hanya dia yang bisa menjelaskan dan bisa menyimpulkan bagus apa buruknya suatu nama itu.

"Dia bilang nama itu energi, kalau parameter-parameternya jeblok akan menjadi energi buruk juga di dalamnya," kata Sulak saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/2).

Komisi Yudisial Panggil Deddy Corbuzier Siang Ini

Liputan6.com, Jakarta Deddy Corbuzier dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan di Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2014). Hal ini terkait dengan penayangan isu suap hakim agung Gayus Lumbuun dalam program Hitam Putih yang dipandu Deddy.



"Betul hari ini saudara Deddy akan dipanggil Komisi Yudisial. Hingga saat ini kami masih menunggu. Agenda hari ini memberikan klarifikasi terkait isu suap itu," terang komisioner KY, Taufiqurrohman Syahruri, via telepon, Kamis (20/3/2014).

Pemanggilan ini merupakan yang kedua kali dilayangkan KY terhadap Deddy. Pada panggilan pertama, Deddy menolak datang bila tidak ditemani tim kreatif Hitam Putih. Bila hari ini tidak datang, KY belum berpikir untuk memanggil paksa pesulap berkepala plontos itu.

"Yang jelas memang diatur undang-undang jika saksi tak kembali hadir bisa di panggil paksa dengan bantuan polisi. Tapi itu nantilah," lanjut Taufiqurrohman.

Seperti diberitakan, pada tayangan Hitam Putih episode Selasa 18 Februari lalu, Deddy mengundang Julia Perez (Jupe) sebagai bintang tamu. Lantas, Deddy menayangkan bukti transfer e-banking dari rekening atas nama Yulia Rachmawati ke rekening Topane Gayus Lumbuun sebesar Rp 700 juta.

Rupanya, hal ini membuat Gayus marah dan melaporkan tindakan Deddy ke Bareskrim Mabes Polri dan juga Komisi Yudisial.

Australia Rilis Foto Satelit Puing Diduga Malaysia Airlines MH370

Liputan6.com, Canberra - Otoritas Keselamatan Maritim Australia atau Australian Maritime Safety Authority (AMSA) merilis citra satelit yang menunjukkan keberadaan 2 obyek diduga pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 di perairan sekitar 2.300 kilometer dari Perth.

Pihak AMSA menyebut, objek-objek tersebut sejauh ini adalah 'petunjuk terbaik' yang dimiliki para penyelidik untuk mengungkap misteri keberadaan Boeing 777-200ER milik maskapai negeri jiran dan menguak nasib 239 orang di dalamnya.


Pimpinan otoritas maritim Australia atau Australian Maritime Safety Authority (AMSA) John Young mengatakan, meski ada harapan menemukan MH370, namun pihaknya belum bisa memastikan perihal objek itu.


"Bisa jadi itu adalah kontainer kapal yang jatuh ke laut atau objek lain," kata dia seperti dimuat situs Radio New Zealand. "Saya tak ingin berspekulasi terkait apa benda itu sebenarnya sebelum kita sampai di sana dan melihatnya langsung."

Temuan terbaru 2 obyek di perairan dekat Perth sebelumnya disampaikan langsung Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang  mengumumkannya di depan parlemen.

"Informasi terbaru dan terpercaya telah datang memberi titik terang terkait pencarian...di selatan Samudera Hindia," kata Abbott.

Namun, Pak Perdana Menteri mengingatkan, upaya untuk mendekati objek bukan perkara gampang. "Tugas untuk menentukan lokasi obyek tersebut sangat sulit. Bisa jadi itu ternyata tak terkait dengan pencarian pesawat MH370," kata dia.

Kamis, 13 Maret 2014

Dua Badai Tropis Langka Diutara dan Selatan Jepit Indonesia Bisa Picu Hujan Deras

Badai tropis langka dengan kategori 1 saat ini tumbuh di wilayah utara Indonesia, dinamai badai tropis Lingling. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa badai tropis ini tumbuh sejak Sabtu (18/1/2014) pukul 07.00 WIB. “Pada bulan Januari, tidak lazim badai tropis tumbuh di wilayah utara Indonesia. Kita mengatakan badai tropis ini langka, anomali,” ungkap Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Achmad Zakir.
“Sejak tahun 1977 hingga 2012, selama 35 tahun, baru ada 10 kejadian badai tropis di utara seperti saat ini,” imbuh Zakir saat dihubungi, Minggu (19/1/2014). Kemungkinan pertumbuhan badai tropis di wilayah utara seperti saat ini adalah 0,28 persen. Badai tropis Lingling saat ini berada pada koordinat 9,5 derajat Lintang Utara dan 126,7 derajat Bujur Timur, lebih kurang 700 meter utara timur Laut Tahuna, atau masih dekat dengan wilayah Sulawesi Utara. Badai tropis akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian mengatakan, munculnya badai tropis di utara Indonesia pada bulan Januari adalah sesuatu yang langka karena posisi Matahari sedang di selatan khatulistiwa. “Seharusnya badai hanya tumbuh di selatan,” katanya. Kemunculan badai diduga terkait dengan anomali suhu muka laut di utara Papua Barat. “Di sana ada warm pool. Selama ini, memang adanya warm pool itulah yang memicu pertumbuhan siklon tropis,” kata Edvin.
Suhu muka laut yang di atas normal bisa terjadi kareba banyak sebab. Salah satunya, meski kaitannya masih belum bisa dibuktikan, adalah siklus Matahari yang mencapai maksimum pada tahun 2013 lalu. “Mungkin energi yang diserap maksimum tahun lalu mulai dilepaskan,” ungkap Edvin.
Zakir mengungkapkan, badai tropis Lingling tidak akan memengaruhi cuaca wilayah Manado dan bagian utara Indonesia lainnya. Hal itu karena wilayah Manado menjadi tempat sebaran angin sehingga kemungkinannya kecil bagi munculnya awan yang memicu hujan lebat. Dampak yang mungkin terjadi adalah gelombang setinggi 3-4 meter di Laut Sulawesi, perairan utara Halmahera, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Bitung-Manado, dan Samudra Pasifik sebelah utara Halmahera. Gelombang setinggi 4-6 meter bisa terjadi di Laut Sulu dan timur Filipina.
Walau demikian, Edvin mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan memantau lebih dahulu pola badai tropis ini. Walaupun tidak dilewati badai tropis, Indonesia bisa terdampak oleh ekor badainya. “Ada dua ekor badai, ekor basah dan ekor kering. Kalau terdampak ekor basah, ya akan ada hujan lebat. Tapi kalau ekor kering, kita malah akan cerah. Kalau kena ekor basah, Manado bisa hujan deras walaupun tidak sederas yang awal minggu ini,” katanya.
Edvin mengungkapkan, melihat kecepatannya yang rendah, badai tropis Lingling tidak akan berumur lama. Selain badai tropis Lingling, di wilayah selatan Indonesia, tepatnya selatan Fiji, muncul pula badai tropis June. “Kalau ini kita tidak khawatir, tidak akan berdampak ke Indonesia,” kata Edvin.
Bibit badai tropis kini muncul di selatan wilayah Nusa Tenggara Barat. Fenomena ini bisa memicu hujan deras di beberapa wilayah selatan Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Edvin Aldrian, Minggu (19/1/2014). “Saat ini bibit belum berkembang menjadi badai tropis. Tapi saya lihat tekanannya rendah sekali,” kata Edvin.
Edvin mengutarakan, besar kemungkinan bibit badai tropis itu berkembang menjadi siklon dan memengaruhi cuaca Indonesia. “Kalau berkembang, wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara harus mewaspadai hujan deras dengan angin kencang,” ungkap Edvin. Selain bibit badai tropis ini, wilayah Indonesia kini sudah diapit dua badai tropis. Satu berlokasi di selatan Filipina dan satu lagi di selatan Fiji.
Badai tropis Lingling yang ada di selatan Filipina kini tengah diamati polanya oleh BMKG. Badai ini bisa memicu hujan ekstrem di Sulawesi Utara bila ekor basah badainya mengenai Indonesia. Sementara itu, badai tropis June di selatan Fiji dipastikan tidak berdampak apa pun bagi wilayah Tanah Air.
Hujan deras yang berlangsung di Jawa bagian barat, termasuk Jakarta, akhir-akhir ini dipicu oleh konvergensi massa uap air yang memicu pembentukan awan di atas Jawa.

Anomali Cuaca Besar Besar : Kepri Riau Dilanda Kekeringan Panjang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat anomali cuaca secara besar-besar terjadi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). “Dalam catatan kami, bulan kering yang terjadi di Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun yang terjadi sejak 45 hari yang lalu merupakan terlama. Ini adalah anomali cuaca besar-besaran, yang selama ini belum pernah terjadi,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Hartanto, Minggu.
Perkiraan BMKG Tanjungpinang terkait terjadinya hujan di Kepulauan Riau (Kepri) dua kali meleset. Pertama, BMKG memprakirakan hujan terjadi di atas tanggal 20 Februari 2014. Kemudian prakiraan yang kedua, hujan akan mengguyur Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang pada awal Maret. Hujan terjadi bersamaan dengaan perubahan arah angin dari utara ke barat daya.
“Sampai sekarang ternyata belum terjadi perubahan arah angin. Sekarang masih musin angin utara,” ungkapnya. Hal itu menyebabkan konsidi udara menurun dan menghambat pertumbuhan awan. Pada permukaan air laut juga masih dingin sehingga awan sulit terbentuk. “Butuh waktu berminggu-minggu agar terjadi perubahan, sehingga awan terbentuk,” ucapnya.
Bulan kering yang terjadi di Kepri, diprakirakan justru terjadi dalam waktu yang lama. Hal itu disebabkan faktor dari luar yaitu subsidensi yang meluas dari sekitar lintang menengah sampai ke khatulistiwa.
“Kepri terkena dampak terbesarnya, dibanding wilayah lainnya,” ujarnya.
Ia mengemukakan, Tanjungpinang dan Bintan kemarin sempat terjadi mendung dan gerimis sebentar, namun tiba-tiba hilang. Hal itu disebabkan awan-awan yang membentuk hujan terbawa oleh angin. “Peluang hujan di Tanjungpinang, Bintan, Karimun dan Batam pada saat ini sangat tipis,” katanya.
Saat ini, hampir seluruh air di sumur warga Kota Tanjungpinang mengalami kekeringan. Warga terpaksa membeli air. “Kami berharap ada solusi yang diberikan pemerintah. Bahaya kalau kondisi ini terus dibiarkan,” kata Melda, ibu rumah tangga yang tinggal di KM 8 Tanjungpinang.
Sementara itu, Ketua Komunitas Bakti Bangsa Provinsi Kepulauan Riau Eva Fransiska mengemukakan, bantuan berupa air gratis yang diberikan oleh berbagai organisasi, PDAM Tirta Kepri dan caleg sangat terbatas dan dalam waktu tertentu. Mereka tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
“Ini saatnya pemerintah turun tangan, bergerak cepat untuk membantu masyarakat yang saat ini kesulitan mendapatkan air bersih. Salah satunya menciptakan hujan buatan,” katanya. Selain itu, PDAM Tirta Kepri juga sudah selayaknya menambah pelanggan secara merata di Tanjungpinang, karena sumber air bersih tidak hanya di Sei Pulai, melainkan juga Waduk Sei Gesek.
“Kalau hari ini seluruh rumah warga sudah tersambung jaringan pipa PDAM Tirta Kepri, tidak akan terjadi hal seperti ini. Sampai sekarang, PDAM Tirta Kepri hanya mampu melayani sebagian masyarakat Tanjungpinang,” ungkapnya.

Maluku Tenggara Kembali Diguncang Gempa 5 Skala Ritcher

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,0 skala Richter, di barat laut Maluku Tenggara Barat, Jumat dini hari, pukul 03.29 WIB.
Menurut BMKG, seperti disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi Lampung Yuharman, lokasi gempa 5,0 SR itu berada pada wilayah dengan koordinat Lintang 6.66 derajat Lintang Selatan (LS) dan Bujur 129.30 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 208 km. Lokasi gempa ini berada di Laut Banda; 252 km barat laut Maluku Tenggara Barat; 345 km timur laut Maluku Barat Daya; 351 km tenggara Ambon; dan 2.501 km tenggara Jakarta.
BMKG menegaskan, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,0 skala Richter, Selasa, pukul 08.05 WIB, di 215 km timur laut Maluku Barat Daya. Disebutkan, gempa dengan kedalaman 10 km tersebut tepatnya pada posisi 7.07 LS-128.20 BT, dan tidak berpotensi tsunami.

Kronologi Pembunuhan Berencana Terhadap Ade Sara Angelina dan Pelaku Yang Tersenyum Setelah Ditangkap

Pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19), mengaku membunuh Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM), rekan mereka. Sara merupakan mantan kekasih Hafitd. Motif kedua pelaku menghabisi Sara, masing-masing berbeda.
Usai ditangkap polisi karena terbukti melakukan pembunuhan terhadap Ade Sara Angelina Suroto (19), pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani digelandang ke kantor polisi guna dimintai pertanggungjawabannya. Saat diperiksa polisi, keduanya sempat difoto. Dalam foto yang beredar di twitter, sang kekasih Assyifa Ramadhani terlihat sembari mengenakan kain pashmina di pundaknya memberikan senyum tipis saat difoto. Sementara Hafitd terlihat lusuh dengan jaket berwarna biru garis putihnya.
Keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Sara. Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati. Untuk sementara motif pembunuhan ini berlandaskan sakit hati dan asmara.
Motif Hafitd ingin menghabisi Sara lantaran sakit hati karena korban tak ingin lagi bertemu dengannya. Sementara motif Assyifa, karena cemburu. Sara dianggap Assyifa akan terus mengganggu hubungan asmaranya dengan Hafitd. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/3/2014) mengatakan karena ada perencanaan dalam pembunuhan ini maka kedua pelaku dijerat Pasal 340 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana. “Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau maksimal hukuman mati,” katanya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Kota Bekasi, Komisaris Nuredi Irwansyah menjelaskan adanya unsur perencanaan diketahui berdasar keterangan kedua pelaku setelah berhasil diamankan pihaknya. Berdasarkan pengakuan Hafitd kepada penyidik, kata Nuredi, ia sudah sejak awal kesal terhadap mantan kekasihnya itu dan berniat melampiaskan kekesalannya itu.
Ia lalu meminta bantuan kekasih barunya Asyifah, untuk menghabisi korban. “Kekesalan pelaku terhadap korban, karena sejak mereka berdua putus, korban enggan bertemu ataupun berkomunikasi dengan pelaku. Sementara pelaku berharap agar keduanya tetap dapat saling berkomunikasi, walau sudah putus,” kata Nuredi.
Ia melanjutkan, karena cinta, Asyifah membantu Hafitz dengan membuat janji kepada Sara. Tujuannya, agar Sara mau bertemu dengan mereka. “Karena pelaku perempuan adalah teman lama korban, jadi dia bisa membuat janji untuk bertemu dengan korban. Pelaku ini yang kemudian mengajak korban bertemu, alasannya karna sudah lama tidak berjumpa,” jelas Nuredi.
Akhirnya Asyifah dan Sara bertemu di sebuah tempat di bilangan Gondangdia. Di tempat ini, Hafitz sudah menunggu. Kedua pelaku membuat alasan bahwa pertemuan ketiganya hanyalah kebetulan dan tidak disengaja. Setelah ketiganya bertemu, Hafitz dan Asyifah mengajak Sara ke mobil KIA VISTO B 8328 J0 berwarna silver milik Hafitz. “Di dalam mobil itulah dilakukan eksekusi pembunuhan. Korban yang sempat melawan tidak berdaya lantaran kalah jumlah dengan kedua pelaku,” kata Nuredi.
Menurutnya, sebelum tewas korban sempat dianiaya oleh kedua pelaku. “Korban sempat dicekik, mulutnya disumpal dengan kertas, disetrum, bahkan digigit. Hal itu membuat korban tewas di dalam mobil,” katanya. Setelah mengetahui korban tewas, kedua pelaku sempat membawa korban ke sejumlah tempat dengan tujuan mencari lokasi untuk membuang jasad.
Akhirnya kedua pelaku memutuskan untuk membuang jasad korban di pinggir Jalan Tol JORR, Bekasi. “Di sanalah korban dibuang, lalu ditinggalkan begitu saja oleh kedua pelaku ini,” jelas Nuredi. Karena sama-sama merencanakan pembunuhan tersebut, baik pelaku laki-laki maupun pelaku perempuan, kata Nuredi, diancam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau maksimal hukuman mati. “Arah sementara penyidikan bahwa ini pembunuhan berencana. Si perempuan juga ikut merencanakan, karena itu baik pelaku laki-laki maupum perempuan sama-sama diancam pasal 340 KUHP,” katanya.
Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz (19) mengaku menyuruh kekasih barunya Asyifa Ramadani (18) untuk memancing agar Ade Sara Angelina Suroto (19), mantan kekasih Hafiz, mau datang menemui mereka. Tujuannya agar Hafiz dan Asyifa dapat menghabisi Sara. Akhirnya Sara dibunuh di dalam mobil Hafiz dan jenazahnya dibuang di tol Bintara, Bekasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan skenario memancing korban dengan ditelepon oleh Asifya, direncanakan oleh dua pelaku yang merupakan pasangan kekasih ini seminggu sebelumnya.
Sebab, jika Hafiz yang meminta Ade Sara datang, maka dipastikan Sara tidak akan mau karena setelah Sara dan Hafiz putus, Sara enggan bertemu Hafiz. “Keduanya, telah merencanakan menghabisi nyawa korban seminggu sebelumnya. Mereka lalu mencari waktu dan cara yang tepat untuk menghabisi Sara,” kata Rikwanto.Rikwanto menjelaskan dalam perencanannya, Hafiz meminta kepada Asyifa untuk memancing korban agar mau bertemu. Karena, sebelumnya korban tak pernah mau bertemu dengannya.
Bermodalkan perkenalan lantaran pernah satu sekolah, Syifa menghubungi korban untuk bertemu di suatu tempat di mana korban belajar atau les bahasa Jerman, di bilangan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/3). Alasannya, tak baik sebagai teman tak mau bertemu.
“Syifa mengatakan, ‘Ayo ketemu dengan dia (Hf-Red)’. Kemudian, dibawa ke mobil Hf,” kata Rikwanto. Setelah bertemu, Syifa mengajak korban masuk ke dalam mobil Kia Visto milik Hafiz. Sara dan Syifa duduk di bagian belakang, sementara Hafiz mengemudikan mobil di depan. Tak lama berbincang, terjadi keributan. “Di mobil berbicara sebentar, lalu, karena tak suka Sara mau melarikan diri. Namun, dia ditarik dan dilanjutkan dengan penganiayaan,” katanya.

Menurut Rikwanto, di dalam mobil korban disetrum menggunakan alat berbentuk mikrofon berukuran sekitar 10 cm. Setruman itu membuat korban lemah dan pingsan. “Pada saat pingsan mulut korban disumpal pakai koran oleh Asyifa. Inilah yang menewaskan korban sesuai hasil otopsi,” katanya. Rikwanto menuturkan, saat kondisi Sara sudah tak berdaya, dua pelaku berputar-putar dengan mobilnya mencari lokasi pembuangan sampai pagi hari. “Diperkirakan korban meninggal pada waktu dibawa jalan di daerah Rawamangun. Di sana korban pingsan dan disumpal koran dan tidak lama meninggal,” tutur Rikwanto.
Selanjutnya, mereka berputar-putar mencari tempat untuk membuang jenazah. “Akhirnya diputuskan korban dibuang di Jalan Tol Bintara. Setelah itu mereka pulang dengan biasa sambil membuang barang-barang milik korban,” katanya. da kisah di balik upaya Reserse Polresta Bekasi Kota membekuk Ahmad Imam Al Hafitd, dan Assyifa Rahmadhani, Kamis 6 Februari 2014. Dua sejoli itu adalah tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, 18 tahun. mahasiswi semester II Universitas Bunda Mulya, Jakarta Utara.
Hafitd dicokok di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ketika melayat mantan pacarnya itu. Saat datang, Hafitd berlagak tak tahu apa-apa dan membaur bersama-sama dengan kerabat dan keluarga Ade Sara. Kondisi saat itu sangat berduka, karena harus menerima kenyataan pahit Ade Sara meninggal tak wajar.
Namun gerak-gerik Hafitd mencurigakan polisi yang hadir di RSCM. Beberapa polisi yang menyelidiki kasus ini usai menemukan mayat Ade Sara di Kilometer 49 Tol Jakarta-Cikampek, di Bintara, Bekasi Barat memantau Hafitd.
Juru Bicara Kapolda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, penyidik awalnya mendekati Hafitd dan rekan-rekan korban yang tengah melayat.” Penyidik menanyakan kepada yang Hafitd, hal-hal yang berkaitan dengan Ade Sara,” kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 7 Maret 2014.

Saat diinterogasi itu, polisi penyidik melihat luka di tangan Hafitd. Ketika ditanya soal luka itu, Hafitd terlihat grogi dan mantan pacar Ade Sara itu mulai gugup. Penyidik kian curiga. »Jawabannya awalnya tidak meyakinkan,” kata Rikwanto. Curiga dengan perilaku Hafitd, polisi itu terus mencecar Hafitd. Akhirnya, kata Rikwanto, Hafitd pun tak bisa mengelak dan mengakui luka itu ada kaitannya dengan kematian Sara. »Kemudian dia mengaku luka itu bekas gigitan Sara,” kata Rikwanto.
Gigitan itu merupakan bekas perlawanan Ade Sara saat dianiaya tersangka di dalam mobil KIA Visto B-8328-JO. Berbekal tanda luka di tangan itu, penyidik lalu menginterogasikan Hafitd. Mahasiswa di Kalbis Institute itu pun lalu mengaku. “Tentu dengan tehknik kami mengintorigasinya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota, Komisaris Nuredy Irwansyah. Ia tak menyebutkan, tehknik interogasi tersebut.
Berselang sejam kemudian, kekasih Hafitd, Assyifa Rahmadhani datang ke RSCM. Setelah mendapatkan keterangan dari Hafitd, bahwa aksinya bersama dengan teman dekatnya itu polisi lalu menciduk Mahasiswi tersebut. Keduanya lalu digelandang ke Unit Jatanras Satreskrim Polresta Bekasi untuk menjalani pemeriksaan. Hasilnya, mereka membunuh korban dengan cara keji. Menganiaya dengan cara menyetrum menggunakan alat kejut berkapasitas 3.800 K Volt, menyekik leher, dan menyumpal mulut menggunakan tisu dan kertas koran.
Juru bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan Ahmad Imam Al-Hafitd dan Assyifa Anggraini, keduanya 19 tahun, berencana membunuh Ade Sara, mantan pacar Hafitd, sepekan sebelumnya. “Hafitd kesal karena korban tak bisa dihubungi dan menolak berpacaran kembali,” kata Rikwanto, saat ditemui di kantornya, Jumat, 7 Maret 2014. Dalam kondisi tersebut, menurut Rikwanto, Assyifa, pacar Hafitd yang sekarang, cemburu sehingga menyepakati ajakan Hafitd. “Niat berbeda dengan perbuatan yang sama. Mereka menentukan waktu yang tepat untuk menghabisi korban.”
Lantaran itulah polisi menjerat keduanya dengan pembunuhan berencana karena sudah direncanakan oleh kedua pelaku. “Keduanya dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman minimal 12 tahun penjara,” kata Rikwanto. Rikwanto menjelaskan, motif pembunuhan korban yang ditemukan di Jalan Tol Bintara adalah sakit hati pelaku. “Pelaku, yang merupakan mantan pacar korban, masih ada hati dengan korban,” kata Rikwanto.

Hari Ini Terakhir Jakarta Diguyur Hujan Lebat Merata Setelah Itu Tidak Merata

Prakiraan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Senin (20/1/2014) adalah hari terakhir hujan lebat yang merata di Jakarta. Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Achmad Zakri mengatakan, untuk hari-hari berikutnya, hujan lebat masih mungkin terjadi di Jakarta, tetapi tidak merata seperti kemarin-kemarin.
Prakiraan tersebut setidaknya berlaku hingga enam hari ke depan. Untuk selanjutnya, banyak faktor masih mungkin meningkatkan curah hujan dan sebarannya. Zakir menjelaskan, hujan lebat dan merata pada 11-12 Januari 2014 dan 17-18 Januari 2014 terjadi karena adanya konvergensi pertemuan massa udara di atas Jawa. “Ini memicu pembentukan awan yang mengarah ke Jakarta dan mengakibatkan hujan,” tuturnya.
Saat ini, wilayah konvergensi tersebut telah bergeser ke selatan. “Jadi, di Jakarta hujan lebat akan berkurang. Bisa terjadi, tetapi tidak merata,” jelasnya. Sementara sedikit menentramkan Jakarta, konvergensi itu bisa memicu hujan lebat di wilayah lain. Karena bergerak ke selatan, wilayah bagian selatan Jawa,seperti Cilacap, wajib mewaspadai potensi hujan lebat.
Zakir memastikan, hingga hari ini tidak ada bibit badai tropis maupun badai tropis yang memengaruhi cuaca Jakarta.
Badai tropis langka yang dinamai Lingling saat ini tumbuh di selatan Filipina. Sementara, di selatan Indonesia terdapat badai tropis June. Zakir memastikan, tidak akan ada hujan lebat di Jakarta terkait kedua badai tropis itu.

Bencana Alam di Indonesia

Teks ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris
Being located on the Pacific Ring of Fire (an area with a lot of tectonic activity), Indonesia has to cope with the constant risk of volcanic eruptions, earthquakes, floods and tsunamis. On several occasions during the last 15 years, Indonesia has made global headlines due to devastating natural disasters that resulted in the deaths of hundreds of thousands of human and animal lives, plus having a destructive effect on the land area (including infrastructure, and thus resulting in economic costs). Extreme wet or dry seasons can ruin food crop harvests, trigger inflation and put severe financial pressure on the poorer segments of the Indonesian population. Lastly, man-made natural disasters (such as forest fires brought on by slash-and-burn culture) can have far-reaching environmental consequences. 
One important note is that Indonesia's notorious weak infrastructure - brought on by mismanagement, lack of skills or corruption - in fact aggravates the resulting situation after a natural disaster has made its impact felt, meaning that natural disasters in Indonesia can cause more casualties and more damage than it should.


Volcano Eruptions in Indonesia

Indonesia is the country that contains the most active volcanoes of all countries in the world. The Eurasian Plate, Pacific Plate and Indo-Australian Plate are three active tectonic plates that cause the subduction zones that form these volcanoes. Indonesia is estimated to have 129 volcanoes, all carefully observed by the Centre of Volcanology and Geological Hazard Mitigation (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), because a number of Indonesian volcanoes show continuous activity.
There is at least one significant volcano eruption in Indonesia every year. However, usually it does not cause great damage to the environment or cause casualties as most of the active volcanoes are located in isolated regions.
Some notable volcano eruptions in Indonesia's history are listed below:
  Volcano   Location   Date of Eruption    Casualties
  Merapi   Central Java   03 November 2010           138
  Kelut   East Java   26 April 1966           212
  Agung   Bali   17 March 1963         1,148
  Merapi   Central Java   25 November 1930         1,369
  Kelut   East Java   19 May 1919         5,110
  Awu   North Sulawesi   07 June 1892         1,532
  Krakatau   Sunda Strait   26 August 1883        36,600
  Galunggung   West Java   08 October 1822         4,011
  Tambora   Sumbawa   10 April 1815        71,000+
Apart from taking human lives, a volcanic eruption can result in considerable damage to the local economies by hurting small and medium enterprises that are involved in tourism, culinary, commercial accommodation, agriculture, plantation, and livestock. A positive development is that volcano eruptions take less human lives today due to better volcano observation methods in combination with better organized emergency evacuations.


Earthquakes in Indonesia

Earthquakes are probably the biggest threat regarding natural disasters in Indonesia as they come sudden and can strike in populous areas, such as the bigger cities. Earthquakes with a magnitude of around five or six on the scale of Richter happen almost on a daily basis in Indonesia but usually cause no or little damage. When the magnitude becomes over seven on the scale of Richter, an earthquake can potentially do a lot of damage. Yearly, two or three earthquakes with a magnitude of seven or higher occur in Indonesia and cause casualties and damage the infrastructure or environment. Below is a selected list with recent earthquakes that caused severe damage:  
  Location             Date    Magnitude    Casualties
  Sumatra    25 October 2010          7.7          435
  Sumatra    30 September 2009          7.6        1,117
  Java    17 July 2006          7.7          730
  Java    26 May 2006          6.3        5,780
  Sumatra    28 March 2005          8.6        1,313
  Sumatra    26 December 2004          9.2       283,106
The high number of Indonesian casualties is partly inflicted by the bad state of some housing facilities and infrastructure. This is why a moderate earthquake can in fact result in many casualties, the collapse of many buildings and the displacement of many people. A World Bank publication (in October 2010) expressed its concern about the devastating effects an 8.5 magnitude earthquake can have if it happens in a mega-city such as Jakarta.


Tsunamis in Indonesia

A submarine earthquake or volcanic eruption in the ocean can cause a tsunami water wave which can have devastating effects on the people and objects near the sea. In 2004 a large part of the world was rocked by the Indian Ocean earthquake and subsequent tsunami, killing over 167,000 people in Indonesia (mainly Aceh) alone. Although a massive tsunami such as the 2004 tsunami is rare, the Sumatra region is often startled by offshore earthquakes that can potentially trigger a tsunami. With the 2004 tsunami still fresh in mind, the level of fear is high. Often Indonesians who live in villages or cities close to the coast, flee to the hills (located more inland) after an earthquake has taken place. On average, once every five years a large tsunami happens in Indonesia, usually on the islands of Sumatra and Java. Generally, damage to the infrastructure exceeds the loss of lives. There are warning systems installed on many coastal areas but there have been reports that not all are functioning properly. 


Floods in Indonesia

Indonesia's rainy season (which runs from December to March) can bring plenty of rainfall. In combination with deforestation and waterways clogged with debris, it can cause rivers to overflow and result in floods. Floods and landslides occur in most parts of Indonesia and can cause hundreds of casualties, destroy houses and other infrastructure, and ruin local businesses. Even in a mega-city as Jakarta, floods occur regularly due to weak water management. In January 2013, a large part of Jakarta was flooded, affecting more than 100.000 households and resulting in the loss of lives of more than 20 people.