
Ilustrasi Dok Okezone
JAKARTA - Anggota TNI berinisial SS yang diduga melakukan pemukulan terhadap murid SD Santo Markus, Dwi Novrianto, sempat melakukan intimidasi kepada korban. SS yang berpangkat Letnan Kolonel TNI AU itu mengelak melakukan pemukulan.
Hal tersebut dilakukan SS kepada korban sepekan setelah pemukulan yaitu 29 April lalu. Korban yang telah mengadukan masalah tersebut kepada keluarga dan pihak sekolah dicegat oleh pelaku dan dintimidasi di area sekolah.
"Seminggu setelah dia (SS) mukul dan orangtua saya lapor ke sekolah, dia cegat saya, saya pikir dia mau minta maaf. Ternyata dia malah bentak-bentak saya," ujar Dwi Novrianto saat ditemui di sekolah, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (21/5/2014).
Dengan nada membentak, pelaku menanyakan luka di bibir korban. Korban pun menjawab luka tersebut disebabkan oleh pukulan yang dilakukan pelaku. Namum pelaku mengelak dan memarahi korban serta mengancam korban agar tidak macam-macam.
"Dia tanya sama saya, itu kenapa bibir kau. Saya jawab, kan dipukul Om. Terus dia bilang itu kena tangan kamu sendiri, kamu jangan ngada-ngada. Saya ini orang berpendidikan, saya itu mendidik kamu supaya benar," kata Novrianto menirukan ucapan SS.
Diberitakan, Dwi Novrianto menjadi korban pemukulan oknum TNI berinisial SS, lantaran kesal mendengar anaknya, Putri, diejek teman sekelasnya.
Pemukulan tersebut terjadi pada Selasa 22 April lalu, saat itu korban dituduh telah mengejek salah satu anaknya dengan menyebut nama salah satu penyanyi dangdut Ridho Rhoma. Akibatnya, murid kelas VI SD itu mengalami luka sobek di bagian mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar