Wartawan demo di Kantor Gubernur Riau. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Ratusan wartawan dari berbagai media massa di Riau 
mendatangi Kantor Gubernur Riau Annas Maamun. Mereka ingin menanyakan 
perihal pengusiran terhadap para awak media yang meliput kegiatan Satuan
 Tugas Penanggulangan Bencana Asap di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin 
Pekanbaru, Kamis (20/3).
Aksi unjuk rasa para jurnalis tersebut dipicu sikap Annas Maamun yang melecehkan wartawan saat jumpa pers mengekspos sembilan tersangka pembakaran lahan di Posko Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan di Lanud Roesmin Nurjadin.
Saat wartawan mencoba konfirmasi, Gubernur Annas marah karena pemberitaan yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah kepadanya saat berkunjung ke Riau, beberapa hari lalu.
Awalnya, salah seorang wartawan menyarankan agar gubernur menggunakan hak jawab jika merasa dirugikan pemberitaan, namun saran tersebut justru direspon negatif dan akhirnya wartawan diusir dari ruang jumpa pers.
Dalam aksinya, para wartawan memprotes sikap arogan orang nomor 1 di Riau yang baru sebulan lebih satu hari memimpin Pemprov Riau tersebut. Mereka meminta Annas agar minta maaf dan memperbaiki sikap agar bisa menghormati kebebasan pers.
"Kami bukan bawahan gubernur, kami mitra yang artinya setara dengan gubernur. Jika tidak terima dengan pemberitaan, bisa melakukan hak jawab atau melapor ke Dewan Pers. Jangan bersikap tidak profesional," ujar salah satu wartawan, Syahnan Rangkuti.
Aksi unjuk rasa para jurnalis tersebut dipicu sikap Annas Maamun yang melecehkan wartawan saat jumpa pers mengekspos sembilan tersangka pembakaran lahan di Posko Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan di Lanud Roesmin Nurjadin.
Saat wartawan mencoba konfirmasi, Gubernur Annas marah karena pemberitaan yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah kepadanya saat berkunjung ke Riau, beberapa hari lalu.
Awalnya, salah seorang wartawan menyarankan agar gubernur menggunakan hak jawab jika merasa dirugikan pemberitaan, namun saran tersebut justru direspon negatif dan akhirnya wartawan diusir dari ruang jumpa pers.
Dalam aksinya, para wartawan memprotes sikap arogan orang nomor 1 di Riau yang baru sebulan lebih satu hari memimpin Pemprov Riau tersebut. Mereka meminta Annas agar minta maaf dan memperbaiki sikap agar bisa menghormati kebebasan pers.
"Kami bukan bawahan gubernur, kami mitra yang artinya setara dengan gubernur. Jika tidak terima dengan pemberitaan, bisa melakukan hak jawab atau melapor ke Dewan Pers. Jangan bersikap tidak profesional," ujar salah satu wartawan, Syahnan Rangkuti.
 Time in Semarang 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar