Profil

Kamis, 20 Maret 2014

PDIP: Indonesia diganti Nusantara, kita akan kehilangan sejarah



PDIP: Indonesia diganti Nusantara, kita akan kehilangan sejarahMerdeka.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo kaget ketika ada orang yang mengusulkan nama Indonesia diganti menjadi Nusantara. Apalagi, alasan itu diungkapkan secara metafisika.

Arif mengatakan, nama Indonesia punya sejarah tersendiri dan sudah ditetapkan sejak deklarasi kemerdekaan. Sehingga jika diganti, akan menghilangkan sejarah.

"Indonesia kan ditetapkan sejak zaman dulu. Kalau dilihat, nama Indonesia itu kan punya nilai sejarahnya sendiri," ujar Arif di Gedung DPR , Jakarta, Rabu (26/2).

Menurut dia tidak mungkin nama negara diubah begitu saja hanya karena pertimbangan ilmu metafisika. "Kalau dari metafisika ya mungkin saja, tapi kan saya bukan orang metafisika," terangnya.

Tak hanya sejarah, Indonesia akan kehilangan cirinya jika mengubah nama. Sejarah otentik para founding fathers juga terancam hilang.

"Nanti kehilangan sejarah yang otentik kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Seorang pakar metafisika Arkand Bodhana Zeshaprajna, mengusulkan pergantian nama Indonesia jadi Nusantara.

seorang penulis AS Laksana mengaku sudah bertemu dengan Arkand beberapa kali. Bahkan Laksana juga sempat menuliskan pengalamannya tentang penjelasan ilmu metafisika sampai ide nama Nusantara dari Arkand sendiri.

Sulak, panggilan akrab AS Laksana mengatakan, Arkand menilai bahwa nama Republik Indonesia itu buruk. Dia membaca struktur nama Indonesia dari kode-kode yang muncul dan terbaca dari ilmu metafisika yang dia punya.

Arkand disebut Sulak melihat Indonesia dari struktur nama negara, dengan parameter dan variabel yang banyak sekali. Dan hanya dia yang bisa menjelaskan dan bisa menyimpulkan bagus apa buruknya suatu nama itu.

"Dia bilang nama itu energi, kalau parameter-parameternya jeblok akan menjadi energi buruk juga di dalamnya," kata Sulak saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar