Prakiraan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 
(BMKG) menyebutkan bahwa Senin (20/1/2014) adalah hari terakhir hujan 
lebat yang merata di Jakarta. Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca 
Ekstrem BMKG Achmad Zakri mengatakan, untuk hari-hari berikutnya, hujan 
lebat masih mungkin terjadi di Jakarta, tetapi tidak merata seperti 
kemarin-kemarin.
Prakiraan tersebut setidaknya berlaku hingga enam hari ke depan. 
Untuk selanjutnya, banyak faktor masih mungkin meningkatkan curah hujan 
dan sebarannya. Zakir menjelaskan, hujan lebat dan merata pada 11-12 
Januari 2014 dan 17-18 Januari 2014 terjadi karena adanya konvergensi 
pertemuan massa udara di atas Jawa. “Ini memicu pembentukan awan yang 
mengarah ke Jakarta dan mengakibatkan hujan,” tuturnya.
Saat ini, wilayah konvergensi tersebut telah bergeser ke selatan. 
“Jadi, di Jakarta hujan lebat akan berkurang. Bisa terjadi, tetapi tidak
 merata,” jelasnya. Sementara sedikit menentramkan Jakarta, konvergensi 
itu bisa memicu hujan lebat di wilayah lain. Karena bergerak ke selatan,
 wilayah bagian selatan Jawa,seperti Cilacap, wajib mewaspadai potensi 
hujan lebat.
Zakir memastikan, hingga hari ini tidak ada bibit badai tropis maupun badai tropis yang memengaruhi cuaca Jakarta.
Badai tropis langka yang dinamai Lingling saat ini tumbuh di selatan 
Filipina. Sementara, di selatan Indonesia terdapat badai tropis June. 
Zakir memastikan, tidak akan ada hujan lebat di Jakarta terkait kedua 
badai tropis itu.
 Time in Semarang 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar