Profil

Rabu, 28 Mei 2014

Dianiaya dan Dilecehkan, Siswa MTs Ini Nekat Bunuh Diri

Ilustrasi Ilustrasi PURWAKARTA - Seorang murid laki-laki, Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Purwakarta, Jawa Barat, trauma dan tidak mau sekolah. Bahkan, sang anak sempat mau bunuh diri terjun ke sumur. Hal ini dilakukan, AZM lantaran sering dianiaya dan dilecehkan dengan dibuka pakaianya di dalam kelas oleh enam murid laki-laki lain teman sekelasnya.

Sudah tiga pekan ini AZM, siswa kelas satu MTs di Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat, tidak mau sekolah. Warga Kampung Cileutik, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered tersebut sangat ketakutan.

Setiap harinya, bocah berusia 13 tahun ini hanya mengurung diri di kamar. Dia selalu gelisah, bahkan sering menjerit dan berteriak-teriak karena takut oleh teman sekolahnya.

Orangtuanya pun sempat panik, karena anak bungsu dari tiga bersaudara ini sempat mau bunuh diri dengan terjun ke sumur di belakang rumahnya. Namun, keburu ketahuan orangtuanya.

Sang ibu P pun sempat membawanya ke orang pintar, Puskesmas dan Psikiater.  Hasil diagnosa sementara dari Puskesmas Plered, AZM menderita depresi pasca trauma.

Menurut P, anaknya trauma karena diduga mengalami pelecehan seksual oleh enam teman lelaki sekelasnya. “Pakaian anak saya dibuka hingga nyaris telanjang di dalam kelas. Selain itu, anak saya juga sering disiksa oleh teman sekelasnya jika tidak mau membantu menulis catatan pelajaran dan memberi jajan,”  jelas P kepada wartawan, Sabtu (24/5/2014).

Ibu korban pun, meminta kepada para orangtua pelaku bertanggung jawab dengan kondisi AZM. Dia juga berharap pihak sekolah memberi sangsi terhadap para pelaku. Namun, hingga kini pihak sekolah belum melakukan mediasi pertemuan antara orangtua AZM dengan orangtua diduga para pelaku.

Sementara itu, pihak sekolah MTs membenarkan kejadian itu. Pristiwa memilukan ini terjadi saat ganti pelajaran dari guru yang satu ke guru laininya. “Mereka tidak melakukan pelecehan. Hanya kenakalan remaja. Kami juga sudah memberikan bantuan kepada korban,” ungkap guru bagian kesiswaan, Indra.

Sedangkan, orangtua AZM, dengan ramainya pemberitaan kasus sodomi di media massa, mereka sempat khawatir anaknya menjadi korbannya. Untuk itu, mereka berharap agar pihak sekolah segera menuntaskan kasus ini, agar anaknya bisa kembali sekolah.

1 komentar: